Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Bentangalam Aeolian



 Bentangalam Aeolian
1. Pengertian
            Bentang alam Aeolian  merupakan bentang alam yang dibentuk karena adanya aktivitas angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Terjadinya gurun pasir sendiri lebuh diakibatkan karena adanya pengaruh iklim dan merupakan bukan hasil khusus dari agen geologi tertentu. Akan tetapi didalam gurun pasir ini banyak berhubungan dengan pengaruh pengerjaan angin.

            Gurun pasir diartikan sebagai suatu daerah yang curah hujan kuraqng dari 26 cm/tahun. gurun pasir tropic terletak pada daerah antara 350  LU sampai 350 LS dan disepanjang daerah yang tropik terus menerus, yaitu pada daerah mempunyai tekanan udara tunggi dengan udara sangat panas dan kering.


gurun Gobi di China adalah salah satu contoh morfologi aeolian. Gurun ini merupakan salah satu gurunpasir yang terkenal di dunia

     Selain angin sebagai media utamanya masih ada 2 faktor yang lainnya yaitu: pasokan pasir (sand supply) yang kontinyu dan jarangnya vegetasi di lokasi yang bersangkutan.

Baca juga:
Pengertian Stratigrafi, Lengkap!
Transgresi dan Regresi Laut dalam Batuan Sedimen
Seperti Apa Kondisi di Bawah Gunung Agung Bali
Keadaan di Indonesia yang berupa kepulauan berpeluang terbentuknya morfogenesa eolian. Peluang tersebut paling besar akan dijumpai di pantai-pantai dari pulau yang berhadapan dengan samudra lepas. Pantai yang dimaksud adalah pantai barat Sumatra, selatan Jawa, selatan Kepulauan Nusa Tenggara (Bali-NTT), utara Sulawesi, dan selatan Irian. Salah satu lokasi morfogenesa eolian yang terbagus di Indonesia adalah di Pantai Parangtritis.

gumukpasir di daerah sekitar pantai Parangtritis Yogyakarta merupakan salah satu bentukan aeolian yang terdapat di Indonesia. Selain menjadi objek penelitian geomorfologi daerah ini juga kerap dijadikan objek wisata

Morfogenesa Aeolian Pantai Parangtritis merupakan suatu kompleks morfologi yang sekuensial. Sebagai embrio dari morfologi tersebut adalah pembentukan pematang gisik (beach ridge) di bagian paling selatan, berada di zona garis pantai. Selanjutnya ketika pengaruh air laut secara langsung sudah kurang dominan, di sebelah utaranya berurutan terbentuk morfologi gumuk pasir (sand dune) jenis longitudinal (memanjang), barchan (bulan sabit) dan transversal (melintang). Sekuen gumuk pasir seperti itu akan berakhir di muara Sungai Opak yang terletak 4 km di sebelah barat Pantai Parangtritis.
2. Faktor-faktor Pembentuk Bentang Alam Aeolian
Faktor-faktor yang membentuk bentang alam Aeolian di domonasi oleh angin, factor-faktor itu antara lain :
1.      Erosi oleh Angin
Erosi oleh angin dibedakan menjadi 2 yaitu deflasi dan abrasi. Deflasi adalah prose terlepasnya tanah dan partikel-partikel kecil dari batuan yang diangkut dan dibawa oleh angin. Abrasi adalah proses penggerusan batuan dan permukaan lain oleh partikel-partikel yang terbawa oleh aliran angin.

proses abrasi oleh angin sering dijumpai membentuk struktur-struktur batuan yang artistik. Proses abrasi umum dijumpai di daerah beriklim semi gurun-gurun, di mana kelembapan udara yang kecil tidak menambah densitas butiran material sehingga mudah tertransport oleh angin

2.      Transportasi oleh Angin
Cara transportasi oleh angin pada  dasarnya sama dengan cara transportasi oleh air yaitu secara melayang (suspension) dan menggeser di permukaan (traction). Secara umum partikel  halus (debu) dibawa secara melayang dan yang berukuran pasir dibawa secara menggeser di permukaan (traction). Pengangkutan secara traction ini meliputi meloncat (saltation) dan menggelinding (rolling).

mekanisme transportasim material lepasan oleh angin

3.      Pengendapan oleh Angin
Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan maka material-material (pasir dan debu) tersebut akan diendapkan.
3. Macam-macam Bentuk Lahan Asal Aeolian
     Dilihat dari proses pembentukannya bentang alam eolian dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu bentang alam akibat proses erosi oleh angin dan bentang alam akibat proses pengendapan oleh angin.
Bentang Alam Eolian Akibat Proses Erosi
Bentang alam yang disebabkan oleh proses erosi ini juga dibedakan menjadi 2 yaitu :
i. Bentang Alam Hasil Proses Deflasi
a. Cekungan Deflasi
Suatu cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek. Cekungan terbentuk akibat material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain.
b. Lag gravel
Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan material yang kasar (granule, pebble dan fragmen-fragmen yang besar) disebut lagstone. Akumulasi seperti itu dalam waktu yang lama bisa menjadi lag gravel atau bahkan sebagai desert pavement, dimana sisa-sisa fragmennya berhubungan satu sama lain saling berdekatan
 
 Desert varnish 

Beberapa lagstone yang tipis, mengkilat, berwarna hitam atau coklat dan permukaannya tertutup oleh oksida besi.
ii. Bentang Alam Hasil Proses Abrasi
a. Bevelad stone
Beberapa sisa batuan yang dihasilkan oleh angin yang mengandung pasir akan membentuk eikanter (single edge) atau dreikanter (three edge). Eikanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang mempunyai kedudukan tetap dengan arah angin (konstan). Dreikanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang posisinya overtuned akibat pengrusakan pada bagian bawah dengan arah angin yang tetap atau dapat juga disebabkan oleh arah angin yang berganti-ganti terhadap pebble yang mempunyai kedudukan tetap sehingga membentuk bidang permukaan yang banyak.
b. Polish
Terbentuk pada batuan yang mempunyai ukuran butir halus digosok oleh angin yang mengandung pasir (sand blast) atau yang mengandung silt (silt blast) yang mempunyai kekuatan lemah, sehingga hasilnya akan lebih mengkilat.

hasil batuan yang mengalami polish

c. Grooves
Angin yang mengandung pasir dapat juga menggosok dan menyapu permukaan batuan membentuk suatu alur.
d. Sculpturing (Penghiasan)
Banyak perbedaan bentuk topografi diakibatkan oleh kombinasi pelapukan dan abrasi angin. Contohnya batujamur (mushroom rock) yaitu batu yang tererosi oleh angin yang mengandung pasir, sehingga bentuknya menyerupai jamur.


mushroom rock

Bentang Alam Eolian Akibat Proses Pengendapan
a.      Dune
Suatu timbunan yang dapat bergerak atau berpindah, bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan.
Tipe-tipe dune dibedakan menjadi 3 yaitu:
b.      Transversal dune
Merupakan punggungan-punggungan pasir yang berbentuk memanjang tegak lurus dengan arah angin yang dominan. Bentuk ini tidak dipengaruhi oleh faktor tumbuh-tumbuhan.
c.       Parabollic dune
Dune yang berbentuk sekop/sendok atau berbentuk parabola. Bentuk ini karena dipengaruhi oleh adanya tumbuh-tumbuhan.
d.      Longitudinal dune
Punggungan-punggungan pasir yang terbentuk memanjang sejajar dengan arah angin yang dominan. Material pasir diangkut secara cepat oleh angin yang relatif tetap.

Baca juga:
Pengertian Stratigrafi, Lengkap!
Transgresi dan Regresi Laut dalam Batuan Sedimen
Seperti Apa Kondisi di Bawah Gunung Agung Bali
Tipe-tipe endapan angin

e. Loess
Daerah yang luas tertutup oleh material-material halus dan lepas. Penyelidakan secara mikroskopis memperlihatkan loess berkomposisi partikel-partikel angular, dengan diameter <0,5 mm, terdiri dari kuarsa, feldspar, hornblende dan mika.

Post a Comment

1 Comments